[Ulasan Buku] Buah dari Ketabahan Nadira akan Hidupnya yang Nelangsa

October 05, 2023


Judul Buku : Akhirnya Aku Menemukanmu
Penulis       : Adi Rustandi
Penerbit     : Yrama Widya
Terbit          : Juli, 2023
Tebal          : vi + 202 halaman
ISBN          : 978-623-205-841-5

***

“Selalu ada kebaikan pada diri orang lain, bagaimanapun jahatnya dia.” (hal.34). 

Nadira harus merawat Baha, kakaknya yang ODGJ setelah mengalami kecelakaan. Ayah dan Ibunya telah wafat lebih dulu. Dalam ketabahan dan kesabaran, satu per satu laki-laki berusaha mendekati Nadira, namun ketika sudah saling jatuh cinta, sebagian besar laki-laki memutuskan mundur ketika tahu kondisi kakaknya.

Nadira digambarkan sebagai sosok perempuan tangguh yang mampu bertahan dari banyaknya terpaan badai dalam hidupnya. Ia harus rela ditinggal pergi Aziz, kekasihnya lalu diam-diam menjalin hubungan dengan Ranti, sahabat dekat Nadira.

Kemudian kisah cintanya terpaksa kandas dengan Devan, seorang donatur di salah satu panti jompo tempat Nadira mengabdikan diri sebagai relawan. Kemudian ia dipertemukan lagi dengan Pak Ruby, seorang duda beranak dua yang hampir menjadi calon suaminya. Namun, dari banyaknya ujian yang menimpa dirinya, justru menjadikan Nadira semakin dekat kepada Allah. Ia memasrahkan semua kepada-Nya. 

Sampai suatu hari akhinya ia menemukan tambatan hatinya yang mau menerima ia apa adanya. Silakan temukan sendiri sosok tersebut dengan membaca langsung novel “Akhirnya Aku Menemukanmu” ini.

Adi Rustandi sebagai penulis tampak begitu lihai memainkan perasaan pembacanya. Ia menarik ulur rasa sakit yang dialami Nadira hingga sampai ke hati pembaca. Selain itu, ia cukup pandai menempatkan diri sebagai narator orang ketiga serba tahu. Cara ia membuat dialog antar tokoh pun tampak sekali pengalaman yang berbicara. Kita sebagai pembaca akan percaya kalau yang berdialog, tokoh-tokohnya sendiri tanpa ada suara “aku-penulis” di sana. Sosok laki-laki yang disembunyikan namanya sejak awal pun berhasil membuat penasaran sampai halaman terakhir.

Saya hanya menyayangkan karakter Baha yang malu-malu diperkenalkan. Sebutan “orang gila” pun tampaknya cukup risih didengar oleh sebagian besar orang. Melansir dari Liputan6.com, Sesuai UU No. 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, jenis gangguan jiwa itu terdiri ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan) dan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Karakter Baha ini perlu riset yang mendalam masuk dalam kategori apa.

Perkumpulan Himpunan Jiwa Sehat (HJS) menegur masyarakat, sebaiknya jangan menggunakan istilah “orang gila” bagi orang dengan gangguan jiwa. Sebab menurut mereka, ODGJ hanya mengalami gangguan di otaknya saja. Namun, hati dan perasaannya masih normal sama seperti orang pada umumnya.

Andai karakter Baha dibahas lebih dalam lagi, novel ini jadi punya nilai tambah sebagai buku edukasi, walaupun tugas utama karya fiksi sebagai hiburan semata, tetapi apa salahnya menambahkan nilai-nilai edukasi tentang tokoh seperti Baha ini yang jarang diekspose di novel pada umumnya. Kecelakaan yang menimpa Baha pun tidak secara terperinci dijelaskan apa sebabnya sehingga mengakibatkan Baha seperti itu. Walaupun ia hanya karakter pendamping, tetapi ini penting untuk mendukung motivasi karakter utama sekaligus meyakinkan pembaca akan “kebenaran” kisahnya.

Secara keseluruhan, novel ringan namun sarat makna ini layak dibaca oleh banyak kalangan. Ditulis dengan bahasa yang santun dan banyak pesan-pesan kehidupan, cocok dibaca khususnya bagi kamu yang sedang mencari pendamping hidup seperti Nadira~

Cilegon, 05 Oktober 2023

 

 

You Might Also Like

0 komentar