Bulan Ramadhan.
Aromanya nan suci penuh ampunan telah menyentuh dinding-dinding setiap rumah
muslim sejagat alam raya. Kehadirannya yang selalu di tunggu-tunggu oleh para
idolanya, membuat bulan Ramadhan menjadi bulan yang sangat diistimewakan.
Begitu pula yang di rasakan Halimah, gadis berparas sendu yang terduduk di
seberang dermaga, danau Sambi. Mata sayu dengan bulu matanya yang lebat, menambah
kesenduan di wajahnya. Ramadhan adalah bulan yang selalu di rindukannya.
Alasannya cukup sederhana, dengan hadirnya bulan Ramadhan, maka saat itu juga
ia di perkenankan kembali ke tanah air, oleh majikannya. Ya, Halimah adalah
seorang gadis yang harus menghabiskan hari-harinya ketika beberapa tahun
terakhir ini terpaksa tinggal di negara berlambang kepala singa berbadan ekor
ikan itu, atau juga biasa disebut patung merlion.
Menjadi seorang
Tenaga Kerja Wanita (TKW) bukanlah keinginannya. Semua bermula dari
ketidak-sengajaan. Tiga tahun silam, ketika Ayahnya masih berprofesi sebagai
seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, pernah mendapat tawaran dari
sang majikannya. Adik majikannya yang baru saja menetap di negara singapura
karena urusan pekerjaan, membutuhkan seorang pembantu yang nantinya membantu
kesehariannya. Ayah Halimah menerima tawaran itu, dan mengatakan bahwa ia
memiliki