Mula-mula saat menganggur, tak tahu mau berbuat apa, saya iseng pergi ke rental komputer atau Warnet (Warung Internet)—sebab belum memiliki komputer sendiri. Ketika itu saya baru saja lulus dari sekolah Madrasah Aliyah (MA), sekitar tiga tahun lalu. Selagi menanti pengumuman penerimaan mahasiswa baru di salah satu Perguruan Tinggi, saya memutuskan untuk mencari kesibukan di sela-sela waktu nan senggang itu. Sebuah informasi didapat. Pada salah satu website, memuat berita perlombaan yang diadakan oleh sebuah penerbit indie. Lomba menulis puisi. Saya girang, meskipun tak pandai pun menulis sajak/puisi. Alih-alih mengurungkan kehendak, saya tetap berniat mengirimkan tulisan untuk lomba tersebut. Modal nekat sahaja. Sebab, bila ditilik ke beberapa tahun sebelumnya saat itu, di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs), saya pernah menulis sebuah diary pada buku catatan, serupa novel—meski sampai sekarang belum pernah diketik ulang dan dirampungkan. Dalam jeda waktu yang cukup lama, s...
Comments
Post a Comment