Hujan tak
kunjung mereda. Wanita di sudut halte itu masih merunduk dalam. Mantel tebal
yang dikenakannya seolah tidak berfungsi dengan baik. Terlihat dari jarak tiga
meter tubuhnya tengah bergetar hebat. Satu meter ke depan bibirnya berwarna
ungu lebam. Gigi putihnya saling bergemerutuk. Mata sembap dan lingkar hitam di
kantung matanya menegaskan bahwa dia adalah wanita yang tiga hari terakhir
tidur di halte ini.
Badrun seorang
petugas kebersihan. Dia bertugas memperindah jalanan kota dan menjauhkan dari
sampah-sampah yang terserak. Seperti hari kemarin dan kemarin, dia mendapatkan shift malam. Seorang diri menangani tiga
kawasan. Untuk lebih mudahnya, sebut saja dia harus membersihkan dari halte
satu hingga bertemu halte ketiga atau terakhir di sepanjang jalan yang dia
lalui. Dan di halte paling ujung sana seorang wanita selama tiga malam
berturut-turut ditemukan Badrun tengah terlelap.
Pakaian yang
wanita itu kenakan masih serupa hari pertama ketika Badrun melintas di hadapannya.
Malam ini halte begitu sepi. Tetapi Badrun tak terlalu heran, sebab halte ini
memang jarang sekali ada yang berhenti untuk menunggu bus datang apalagi bila
malam tiba. Dua orang lelaki baru saja menaiki bus yang sejak tadi berhenti
tepat di wajah halte. Seorang kondektur menghampiri wanita itu sembari
menyebutkan nama-nama tempat yang menjadi tujuan keberangkatan busnya. Tak ada
tanggapan. Wanita itu makin merunduk dan menggeser duduknya lebih sudut. Bus
berangkat dan halte sempurna lengangnya di pukul dua belas malam.
Badrun
memarkirkan gerobak di sebelah kanan halte. Dia rasa itu tidak akan mengganggu
pengguna jalan sebab tak begitu padat seperti siang hari. Sapu lidi yang
menjadi senjatanya dia letakkan di atas gerobak. Lebih tepatnya di atas timbunan
sampah yang sudah dia kumpulkan sepanjang perjalanan menuju ke sana.
Ini kali pertama
dia memutuskan untuk rehat di halte yang di tempati wanita itu. Badrun
mengambil Jarak duduknya tiga meter lebih. Dia memilih bangku paling ujung
lainnya. Sesekali dia mencuri pandang. Ekor matanya cepat bergerak dan kembali
saat wanita itu menggerakkan kepalanya. Rupanya malam ini dia belum tertidur,
pikir Badrun.