Ketika seorang teman merekomendasikan serial ini di Netflix, saya tak menaruh ekspektasi terlalu tinggi, karena seringnya, setiap menonton dengan ekspektasi malah akan berakhir kecewa. Tetapi kali ini berbeda, serial 8 episode yang masing-masing episodenya berdurasi sekitar 40-50 menit ini berhasil membuat saya begadang sampai jam lima pagi karena rasa penasaran yang ditimbulkan. Rasanya tak mau berhenti sebelum tahu akhir ceritanya.
Kalau saja Clickbait ini sebuah novel, pastilah bakal menjadi karya tulis yang baik. Kalimat per kalimatnya yang diubah ke dalam gambar terjalin begitu apik. Terlebih setiap akhir episode memiliki cliffhanger yang baik. Penokohan yang kuat juga berhasil membuat saya menaruh kepedulian pada setiap karakter yang hadir.
Clickbait menceritakan tentang kasus penculikan seorang kepala keluarga bernama Nick Brewer (Adrian Grenier). Suatu hari, video penculikannya diunggah di internet dan memperlihatkan Nick yang didudukkan di sebuah ruangan gelap. Salah satu tangannya diikat dan satunya lagi memegang plang bertuliskan, “Saya melecehkan wanita. Saya seorang pembunuh. Dan saya akan mati jika video ini ditonton oleh 5 juta orang.” Sejak pertama kali diunggah, dalam waktu kurang dari satu jam cuplikan video itu sudah ditonton lebih dari satu juta penonton. Intensitas ketegangan cerita pun terasa kian meningkat.
Tony Ayres dan Chritian White selaku penulis memulai episode pertama dengan mengenalkan tiap karakter dalam keluarga Nick yang sedang merayakan ulang tahun Ibunya. Konflik kecil dimulai saat Pia Brewer (Zoe Kazan) adiknya Nick kaget setelah melihat kado yang diberikan Nick kepada ibunya berbeda dengan apa yang sudah disepakati dengan dirinya. Ia menuduh istri Nick, Sophie (Betty Gabriel) yang menghasut si suami untuk mengubah hadiahnya. Menurut Pia kakak satu-satunya itu bertingkah aneh. Bahkan malam itu Nick meledakkan amarahnya dan mengusir Pia dari rumahnya. Sebaris kalimat terakhir yang dia terima dari kakaknya adalah: “Enyahlah dari kehidupanku!”
Keesokan harinya, saat sedang bekerja, Pia melihat video kakaknya yang memegang plang tulisan itu. Cerita sebenarnya dimulai di sini. Semua tokoh yang muncul memiliki motif dan keterkaitan dengan kematian Nick yang jasadnya ditemukan di bantaran sungai dekat hutan. Cerita semakin bercabang dan melebar ke segala kemungkinan yang terjadi; tentang perselingkuhan Nick dan Sophie, hubungan rumah tangga yang bermasalah, Perseteruan, persekongkolan, hingga konspirasi.
Sepanjang cerita, penonton akan dibuat menduga-duga dan berasumsi layaknya detektif. Brad Anderson sang sutradara berhasil menggiring opini penonton dan mengerucutkan ke beberapa nama yang kemungkinan melakukan pembunuhan. Sialnya, bahkan sampai episode akhir saya tidak bisa menebak dengan benar pelaku sebenarnya, karena memang petunjuk kunci muncul di bagian menjelang akhir cerita. Ketimbang memakai judul Clictbait, serial ini lebih cocok berjudul Prank. Hehehe...
Terlepas dari itu, hal menarik lainnya ada pada setiap episode yang diberi judul sesuai hubungan tokoh dengan Nick. Seperti: Sang Adik, Sang Anak, Sang Simpanan sampai sampai episode terakhir: The Answer.
Pengalaman yang ditawarkan film ini cukup membekas dan meninggalkan kesan usai menontonnya. Pesan pentingnya juga berhasil ditangkap, salah satunya tentang jangan mudahnya memberi kepercayaan pada orang lain, lebih-lebih orang terdekat kita sendiri. Bisa jadi, dan memang yang paling memiliki kemungkinan besar, merekalah yang akan membuatmu kecewa.
Cilegon, 03 September
2021