[PUISI] ADALAH DIRIMU-ADE UBAIDIL (7 puisi bicara tentang rindu)
image by: klik PERTEMUAN KEDUA Kita merebah lelah—dua jam meningkahi jejak yang tak lagi sama kupejamkan mata dan dunia terlipat di dalamnya; aku menyerah! Kau..., kau masih terjaga menatap keluar jendela; menelan jelaga masa silam hujan merebasi sudut pelupuk matamu, kini—bibirmu mencerecap dalam dan getar hinggap di jemarimu yang sunyi. Roda bus kembali bergerak meninggalkan halte yang berderak dari sengau musisi jalanan yang baru saja pergi dan menanti bus lainnya singgah lagi. Kita masih beradu bahu sesekali mencuri mata satu-satu sementara bisu masih merajai waktu tigapuluh enam purnama lalu; saat kugenggam jemarimu, kau mengepalnya erat—sayangnya tidak di senja ini. Kau tahu, pertemuan selalu berkawan dengan perpisahan seperti dua sisi jendela bus yang kepalamu sandari itu ia mengembalikan rupa yang sama laksana kenangan yang melekat. Dan waktu menghendaki kita bertemu kembali dengan ingatan yang sulit dijauhi. Bila ...