Pages

  • Home
  • Privacy
  • Sitemaps
  • Contact
  • [PROFIL] TENTANG ADE UBAIDIL
facebook instagram twitter youtube

Quadraterz.com

    • My Book
    • Cerpen
    • Novel
    • Esai
    • Puisi
    • Buku Antologi
    • Ulasan
    • Media
    • [Self-Depression]
    • Rumah Baca Garuda
     Safira sudah bulat dengan niatnya. Satu demi satu pakaiannya ia kemas dalam koper peninggalan mendiang Bapaknya. Tangisan ibunya di depan pintu kamar tiada ia hiraukan. Tak sedikit pun ia menoleh, menatap wajah cemas ibunya yang sejak malam tadi sudah tidak merestui keberangkatannya. Inah—nama ibunda Safira, telah memohon supaya anaknya itu membatalkan keberangkatannya untuk menjadi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Saudi Arabia. Namun, tekadnya sudah membulat, ia bersikukuh untuk tetap mengiyakan tawaran temannya itu yang sudah lebih dahulu berangkat lusa kemarin.
    Ditariknya resleting koper itu dengan amat tergesa-gesa. Wajahnya seketika kalut, ketika mendapat pesan dari Wiwin—salah seorang teman TKW-nya yang memberitahukan bahwa siang itu pesawat sudah siap berangkat ke Arab Saudi. Ia menatap sekilas mata ibunya yang sembab, akibat tangisnya sejak malam tadi yang tak kunjung henti. Inah sesungguhnya tak habis pikir, apa yang ada dalam benak anak semata wayangnya itu. Apa pun yang ia minta selalu dituruti, meski keterbatasan ekonomi terkadang menjadi salah satu faktor penghambatnya.
    “Kenapa tidak dari tadi kamu pergi, dasar anak tidak tahu diuntung!” Suara berat itu mengiringi langkahnya.
    “Aku tidak paham maksud, Bapak?”
    “Sudah, pergilah, dan jangan pernah kembali!” Seruannya mengusir. Tanpa memandang Safira, ia melanjutkan membaca koran di ruang tamu dengan ditemani secangkir kopi hitam. “Biarkan aku mencari pembuat kopi hitamku sendiri, jika memang kamu ingin pergi, silakan saja!”
    Inah tidak tahu harus berpihak kepada siapa, sebab ayah tiri Safira terus saja mengoceh. Inah mencegah laju Safira. Pintu depan ia kunci rapat-rapat. Kedua tangannya meregang lurus, menghadang langkah kaki anaknya.
    “Sudahlah, Bu. Pesawat sudah mau berangkat, jangan halangi Aku,” Wanita berkerudung hijau muda itu mencari celah. Namun, ibunya terus saja berusaha menghalang-halanginya.
    “CUKUP! Ibu lelah denganmu, Ra. Kaupikir Ibu lakukan ini untuk siapa, hah? Kulakukan semua ini demi kebaikanmu, Ra. Katakan, apa yang membuatmu ingin menjadi seorang TKW? Apa kamu tidak pernah menonton televisi? Lihat, mereka banyak yang mendapatkan perlakuan sewenang-wenang, pelecehan, bahkan sampai pembunuhan. Apa yang ada dalam benakmu, Nak? Katakanlah!” ceracau Ibunya.
    Continue Reading
    BERMODALKAN dua puluh enam huruf, ia mampu membiayai sekolahnya hingga jenjang Perguruan Tinggi. Sejak tiga tahun silam, sewaktu ia masih duduk di bangku SMA, ia memulai karir kepenulisannya. Dari sekadar ajang meluapkan hobinya, Intan Nur Afifah yang memiliki nama pena Cahya Permata itu, kini bisa menghasilkan pundi-pundi rupiahnya dengan hasil dari peluhnya sendiri, setidaknya untuk tambah-tambah kebutuhan sakunya.
    Nama penanya ia dapatkan dengan mudah, cukup mengartikan nama tengahnya ‘Nur’, yang berarti Cahaya, serta nama depan, ‘Intan’, yang ia sama artikan dengan permata.
    Beberapa novelnya pernah menjadi best seller sejak pertama kalinya diterbitkan oleh salah satu penerbit mayor yang cukup ternama. Meski dilahirkan dari keluarga yang bisa dibilang serba kekurangan. Namun, Intan mampu merajut kisah pilunya itu melalui rangkaian kata dan kalimat hingga menjadi sebuah karya yang mampu menginspirasi para pembacanya. Terlebih, sejak kembalinya sang Ayah kepada Keharibaan yang Maha Kuasa. Intan berpikir kritis, demi menghidupi kedua adik perempuaannya yang masih belia dan untuk membantu mengurangi beban Ibunya, karena keadaannya yang mendesak itulah terpaksa akalnya mesti mampu berputar, tidak hanya berdiam diri.
    Ibunya hanya sebagai buruh cuci, bisa dibilang, orangtua tunggalnya hanya seorang pembantu rumah tangga. Sekolahnya hampir terhenti karena kekurangan biaya, namun berkat kecerdasannya Intan mendapatkan beasiswa ketika
    Continue Reading


    Judul buku      : Di Atas Waktu Aku Menemukanmu
    Jenis buku       : Novel
    Penulis             : Mitha Juniar & Ana Sastravel
    Penerbit           : Zettu
    Tahun Terbit    : Cetakan I, Agustus 2013
    ISBN               : 978-602-7999-47-3
    Tebal               : vii + 276 halaman
    Harga              : Rp. 37.500,-

    “Kutukan Mama Kepada ‘Oma’...”

    Berbicara kepercayaan turun-temurun dari nenek moyang, terkadang terasa aneh dan tidak masuk akal untuk diterima setiap orang yang hidup di masa modern seperti sekarang ini. Seperti layaknya kutukan yang diceritakan dalam novel “Di Atas Waktu Aku Menemukanmu” ini. Buku racikan hasil duet dari kreatifitas dua orang tangan penulis yang masih dibilang berusia muda ini, mengangkat kisah yang sering kita hadapi. Di mana ketika orang tua kita memberitahukan tentang kepercayaan orang tua dulu yang terkesan nyeleneh, tetapi masih saja harus diikuti dan diterapkan untuk generasi berikutnya.

    Kutukan 20. Itulah yang mama Clara katakan, ketika usia anaknya mendekati angka tersebut. Dikisahkan dari omanya oma yang tak lain adalah buyutnya, katanya, bahwa bagi siapa saja anggota keluarga yang masih keturunan buyut mamanya, bila diusia 20 tahun belum segera menikah, maka ajal akan segera menjemput setahun setelah usianya itu, yakni diumur 21 tahun. Kecemasan Clara—sang tokoh utama, semakin menjadi saat Ruri, adik sepupu perempuannya menakut-nakuti dia, padahal usianya hanya terpaut satu tahun lebih muda dari Clara.

    Petualang kisah cintanya pun dimulai. Satu per satu pria yang Ruri kenali, segera dia ajak untuk bertemu dengan Clara. Karakter setiap pria teman dari Ruri, hanya membuat Clara kesal, ilfiil, dan marah. Semua tidak ada yang baik baginya, kecuali Calvin. Pria terakhir yang pernah Ruri kenalkan kepada Clara, yang tanpa sepengetahuannya, sebenarnya Calvin adalah orang yang baru Ruri kenal dari Opa Calvin yang bertemu dibiro jodoh. Skenario percintaan pun
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Photo Profile
    Ade Ubaidil, Pengarang, Cilegon-Banten.

    Pria ambivert, random dan moody. Gemar membaca buku dan berpetualang. Bermimpi bisa selfie bareng helikopter pribadinya. Read More

    Telah Terbit!


    Photo Profile

    Kumpulan Cerpen: Perangkap Pikiran Beni Kahar

    (AG Publishing | 204 halaman | Rp75.000)

    [PESAN SEKARANG]

    Telat Terbit!


    Photo Profile

    Kumpulan Cerpen: SAHUT KABUT

    (Indonesia Tera | 160 halaman | Rp. 60.000)

    [PESAN SEKARANG]

    Telah Terbit!


    Photo Profile

    Novel Adaptasi: YUNI

    (GPU | 174 halaman | Rp. 63.000)

    [PESAN SEKARANG]

    Pengunjung

    Pre-Order Perangkap Pikiran Beni Kahar

    Pre-Order Perangkap Pikiran Beni Kahar

    Bedah Buku Dee Lestari

    Bedah Buku Dee Lestari

    Workshop & Seminar

    Workshop & Seminar

    Popular Posts

    • [RESENSI] NOVEL: HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO (GPU, 2015)
    • Musim Layang-Layang (Pasanggarahan.com, 30 Oktober 2015)
    • [MY PROFILE] Terjerembap di Dunia Literasi: Lahan untuk Memerdekakan Pikiran (Utusan Borneo-Malaysia, 13 Desember 2015)

    Blog Archive

    • ►  2012 (5)
      • ►  October (3)
      • ►  December (2)
    • ▼  2013 (41)
      • ►  January (1)
      • ►  March (5)
      • ►  April (4)
      • ►  May (1)
      • ►  June (2)
      • ►  August (1)
      • ▼  September (3)
        • RESENSI NOVEL
        • Cahaya Permata (Kumcer: Air Mata Sang Garuda, AG L...
        • Serigala Berbulu Domba (Kumcer: Tuan Bahaya, FAM P...
      • ►  October (3)
      • ►  November (16)
      • ►  December (5)
    • ►  2014 (20)
      • ►  January (2)
      • ►  April (3)
      • ►  May (1)
      • ►  June (2)
      • ►  July (1)
      • ►  September (1)
      • ►  November (6)
      • ►  December (4)
    • ►  2015 (21)
      • ►  February (5)
      • ►  March (2)
      • ►  April (3)
      • ►  June (1)
      • ►  August (1)
      • ►  September (5)
      • ►  October (2)
      • ►  November (1)
      • ►  December (1)
    • ►  2016 (31)
      • ►  January (2)
      • ►  February (1)
      • ►  April (2)
      • ►  May (4)
      • ►  June (1)
      • ►  July (2)
      • ►  August (5)
      • ►  September (4)
      • ►  October (5)
      • ►  November (2)
      • ►  December (3)
    • ►  2017 (41)
      • ►  January (4)
      • ►  February (3)
      • ►  March (8)
      • ►  April (3)
      • ►  May (2)
      • ►  June (8)
      • ►  July (1)
      • ►  August (2)
      • ►  September (3)
      • ►  November (4)
      • ►  December (3)
    • ►  2018 (24)
      • ►  January (3)
      • ►  February (2)
      • ►  March (3)
      • ►  April (3)
      • ►  May (2)
      • ►  July (1)
      • ►  August (1)
      • ►  September (1)
      • ►  October (2)
      • ►  November (4)
      • ►  December (2)
    • ►  2019 (16)
      • ►  February (1)
      • ►  March (3)
      • ►  May (2)
      • ►  July (3)
      • ►  August (2)
      • ►  September (2)
      • ►  October (2)
      • ►  November (1)
    • ►  2020 (14)
      • ►  January (1)
      • ►  February (1)
      • ►  March (2)
      • ►  April (1)
      • ►  May (2)
      • ►  June (1)
      • ►  August (1)
      • ►  September (1)
      • ►  October (1)
      • ►  November (1)
      • ►  December (2)
    • ►  2021 (15)
      • ►  February (1)
      • ►  March (3)
      • ►  April (1)
      • ►  May (1)
      • ►  June (1)
      • ►  July (1)
      • ►  August (3)
      • ►  September (1)
      • ►  October (2)
      • ►  December (1)
    • ►  2022 (30)
      • ►  January (2)
      • ►  February (1)
      • ►  May (3)
      • ►  June (5)
      • ►  July (1)
      • ►  August (4)
      • ►  September (3)
      • ►  October (2)
      • ►  November (2)
      • ►  December (7)
    • ►  2023 (38)
      • ►  January (4)
      • ►  February (1)
      • ►  July (1)
      • ►  August (2)
      • ►  September (2)
      • ►  October (9)
      • ►  November (15)
      • ►  December (4)
    • ►  2024 (3)
      • ►  January (1)
      • ►  March (2)
    • ►  2025 (1)
      • ►  January (1)

    Followers

    youtube facebook Twitter instagram google plus linkedIn

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top