[Ulasan Film] Kotak Bayi dan Perjalanan Bertemunya Keluarga Baru
June 16, 2022© imdb.com |
“Thank you for being born,” ucap So-young ketika lampu telah padam.
Sebaris kalimat tersebut akan sangat menghangatkan hati para penonton. Diucapkan dengan sangat perlahan dan hati-hati oleh So-young (Lee Ji-eun/UI) saat mereka sudah merasa nyaman satu sama lain.
Broker adalah film drama yang disutradarai dan ditulis oleh Hirokazu Kore-eda, film-film Kore-eda seperti ‘Like Father, Like son’ pernah mendapatkan Jury Prize di Festival Film Cannes 2013 dan berselang lima tahun kemudian, filmnya yang berjudul ‘Shoplifters’ berhasil menggaet penghargaan Palme d’Or di Festival Film Cannes. (cineverse.id)
Di tahun 2022, film terbarunya yang dibuat di Korea Selatan, ‘Broker’ berhasil mendapatkan Penghargaan untuk Aktor Terbaik (Song Kang-ho). Dan usai pemutaran para penonton standing ovation dan bertepuk tangan selama 12 menit, sebuah bentuk kekaguman kepada cast dan crew yang hadir.
Sang-hyun (Song Kang-ho) dan Dong-soo (Gang Dong-won) adalah mitra dalam bisnis pasar gelap, mereka mengumpulkan bayi yang ditinggal di ‘kotak bayi’ di gereja Busan dan secara ekstensif mereka mencari calon orang tua yang tidak dapat memiliki anak sendiri atau telah mencoba dan gagal melalui proses adopsi resmi yang rumit.
Sinematografi film ini mengingatkan saya pada film Parasite, termasuk cara mengenalkan para karakternya. Dan ceritanya sekilas mengingatkan saya pada film Jackie Chan berjudul Rob-B-Hood.
Sejak menit pertama, alur cerita berjalan cukup lambat dan bisa memicu rasa bosan penonton. Ada sisipan komedi situasi, tetapi porsinya sedikit sekali, bisa jadi karena isu yang diangkat lumayan sensitif dan serius tentang perdagangan manusia.
Para aktor yang terlibat terlihat effortless saat memerankan karakter masing-masing, namun justru itulah letak keberhasilan film ini. Kore-eda mampu membuat sebaris kalimat yang sebetulnya terdengar biasa saja tetapi dapat sedemikian dalam dan penuh makna sebab ia meletakkannya di situasi yang tepat.
So-young, sejahat-jahatnya ia kepada Woo-sung anak kandungnya, sebetulnya tidak benar-benar sampai hati ingin menjualnya. Rupanya ia memikirkan semuanya sampai di akhir kita akan dikejutkan dengan rencananya.
Park Ji-yong, pemeran bayi di film ini betul-betul membuat saya sebagai penonton berdecak kagum sekaligus gemas. Ia tampak seperti aktor profesional yang mampu menjaga geraknya sesuai situasi. Pujian ini patut diberikan kepada Kore-eda selaku sutradara. Termasuk pemeran bocah yang bercita-cita ingin jadi pemain sepak bola.
Tidak ada scene yang tergesa-gesa, dialog yang menggebu-gebu, atau pergerakan aktor yang berlebihan. Semua berjalan seolah-olah apa adanya. Bahkan endingnya pun ditutup begitu saja khas film festival yang tenang tetapi "mematikan".
Setiap karakter memiliki masalah pribadinya sendiri yang kompleks, sehingga ketika dipertemukan semakin terasa kerumitannya. Sayangnya, sampai akhir saya merasa tidak begitu terpuaskan.
Cilegon, 16 Juni 2022
0 komentar