Posts

Showing posts from January, 2017

NOVEL: JODOH UNTUK KAK GEMBUL (ARSHA TEEN, 2017)

Image
TELAH TERBIT! Novel Remaja: Jodoh untuk Kak Gembul Penulis: Ade Ubaidil Editor: Ariny NH Genre: Fiksi Remaja (Romance) Cetakan: 1, Desember 2016 Tebal: 229 halaman Penerbit: Arsha Teen Harga: Rp. 43.000,- (belum ongkir) Blurb: Menjadi jomblo adalah traumatik tersendiri bagi Billy, si guru Killer. Bagaimana tidak, gara-gara jomblo, ia harus menerima ancaman dari sang Kakek; kalau belum punya pasangan, ia tak boleh berkunjung ke rumahnya. Padahal, sejak ditinggal Bapaknya, ia sudah menganggap Kakeknya seperti sosok Bapaknya sendiri. Bagas, ketua dari Geng BUMB, mau tidak mau harus membantu kakak angkatnya itu. Meski dulu ia sangat membenci Billy sebab ke-killer-annya, tetapi semuanya berubah setelah ia didaulat menjadi ketua OSIS di SMA. Dan Bagas menganggap Uswa, Mugni (Michael) dan Bobby tidak tahu akan hal itu. Nahas, sebelum Billy—si Kak Gembul—menemukan pendamping hidupnya, ia harus menghadapi masalah besar dengan Bagas karena sebuah kebohongan;...

[SELF-DEPRESSION] MENGAPA BUTUH ALASAN UNTUK MENOLONG?

Image
https://exofanfictionindonesia.files.wordpress.com Pernah melihat orang sendirian mendorong motor di pinggir jalan? Bukan, bukan pencuri motor, tetapi seseorang yang ban sepeda motornya bocor atau kehabisan bensin. Apa yang kita lakukan? Terlebih saat mendapati itu kita sedang mengendarai kendaraan pribadi? Berkaca dari diri sendiri, hal yang saya lakukan adalah terus melaju. Pemandangan semacam itu sudah lumrah, tidak berbeda dengan para pengemis, pengamen, gelandangan yang menyebar di jalan-jalan. Saya berpikir, siapa dia (mereka)? Apa urusan saya mesti membantunya? Apa keuntungan saya kalau menolongnya? Saya juga punya kesibukan tersendiri, ada hal yang harus saya selesaikan dan segala macam alasan lainnya. Namun kemudian saya berpikir ulang, kalau terus begini perilaku saya, masih adakah nilai kemanusiaan dalam diri saya? Studi kasus di atas hanya sebagai salah satu contoh hal sehari-hari yang biasa kita lihat dan saksikan. Ada pengamen masih berusia belia di lampu mera...

[SELF-DEPRESSION] MENGAPA KITA SALING MEMBENCI?

Image
image by: google.com Belakangan saya sedang berpikir kenapa seseorang bisa saling membenci? Apa alasan terkuat mereka untuk membenci satu sama lain? Kedengkian macam apa hingga berhasil menghasut diri sendiri untuk menjaga jarak dari satu orang atau kelompok tertentu? Atau pernahkah kau membenci seseorang sebab ia membenci sesuatu? Bukankah itu bagian dari kebencian itu sendiri? Pertanyaan macam itu terus saja berkelindan dan datang di waktu-waktu yang tidak tepat. Ia bisa saja datang dengan tergesa-gesa dan dadakan lalu hinggap di benak saya. Memaksa saya untuk mencari jawabannya, atau minimal merasa terganggu agar terus memikirkannya. Sungguh merepotkan! Cara terbaiknya barangkali dengan menuliskannya seperti ini. Namun sialnya, saya jadi teringat kepada seseorang yang sudah lama tidak bertegur sapa, bertatap muka, melangkah bersama. Dulu kita dekat, amat dekat. Salah satu dari kami memberi jarak seperti spasi atau bahkan tombol enter pada keyboard komputermu. Entah b...

[ESAI] MENGHAPUSKAN BUTA AKSARA INTERNASIONAL (Majalah MISSI, vol III, Juli-Agustus 2016)

Image
cover majalah MISSI, vol III, edisi Juli-Agustus 2016 Apa yang kita ketahui tentang Hari Aksara Internasional (HAI)? Atau coba kita ganti pertanyaannya, apa tujuan dan maksud dikukuhkannya Hari Aksara Internasional yang jatuh pada tanggal 08 September kemarin? Peringatan Hari Aksara Internasional pertama kali dilakukan pada tahun 1966.  Itu berarti di tahun ini peringatan HAI yang ke-50 tahun. Tujuan penetapan hari aksara tentu saja didasari atas dasar kesadaran para jiwa pendidik yang menginginkan seluruh warga dunia bisa membaca dan menulis. Tidak lagi buta huruf dan kesulitan dalam berkomunikasi. Karena, bila kita pelajar, kepiawaian seseorang dalam membaca dan menulis sering kali lebih efektif sebagai perantara komunikasi dibanding secara verbal. Indonesia di tahun-tahun mencekam pra-kemerdekaan, sebut saja tahun 1965, adalah di mana kebebasan berekspresi belum bisa kita temukan. Jangankan untuk berbicara sedikit saja, ketika kita tertangkap mata tengah berbisik...