[CERPEN] LELAKI YANG (MERASA) DIBERCANDAI TUHAN (Banten News, 03 Desember 2016)
Cerpen, "Lelaki yang (Merasa) Dibercandai Tuhan" dimuat Koran Banten News, (03/12/16) Suatu pagi aku sedang mengerang kesakitan. Kau tahu, sebabnya tak lain adalah sapu lidi yang menampar-nampari tubuhku. Tentu bukan secara ajaib. Ada si pelaku di sana. Bapakku. Kurasa pagi itu dia sedang kerasukan—walau konon seorang Kiai tak mungkin kerasukan karena setan pun segan. Seperti pagi-pagi kemarin, aku selalu sulit untuk bangun subuh. Atau setidaknya sekadar untuk melaksanakan salat subuh. Tentu Bapak pun tak luput dari murkanya. Jadi dipukuli bagiku sudah menjadi sarapanku setiap pagi. Tetapi, ada sesuatu yang terasa beda. Bapak menyabetkan ujung-ujung sapu lidinya itu—yang terasa pedas dikulitku—lebih lama. Aku memang tak segera beranjak. Masih mencoba menghindarinya dan menutupi tubuhku dengan kain sarung. Meski akhirnya aku yang mengalah dan segera ngacir menuju kamar mandi. “Kamu coba ubah, toh, kebiasaanmu meninggalkan salat subuh itu, Nak,” pinta I...