 |
| logo designer: Supri Adi (Lone Wolf Art) |
>>> Like laman Facebook-nya: RUMAH BACA GARUDA<<<
>>> Like laman Facebook-nya: RUMAH BACA GARUDA<<<
>>> Like laman Facebook-nya: RUMAH BACA GARUDA<<<
Bermula dari keisengan, dan ketiadaan memiliki teman diskusi, ternyata perpustakaan mini yang saya beri nama, "Rumah Baca Garuda" ini bisa bertahan sampai hari ini, tahun ke-3. Meski tidak banyak, namun hampir setiap hari pembaca dan pengunjungnya selalu ada. Penggabungan nama "rumah-baca-garuda" alasannya sepele. Rumah, karena memang awalnya ada di dalam rumah orang tua saya, di mana saya juga nebeng tinggal. Baca, karena tentu saja ini buku untuk dibaca. Garuda, merujuk pada judul buku pertama yang saya tulis, "Air Mata Sang Garuda".
>>> Like laman Facebook-nya: RUMAH BACA GARUDA<<<
>>> Like laman Facebook-nya: RUMAH BACA GARUDA<<<
Bermula dari keisengan, dan ketiadaan memiliki teman diskusi, ternyata perpustakaan mini yang saya beri nama, "Rumah Baca Garuda" ini bisa bertahan sampai hari ini, tahun ke-3. Meski tidak banyak, namun hampir setiap hari pembaca dan pengunjungnya selalu ada. Penggabungan nama "rumah-baca-garuda" alasannya sepele. Rumah, karena memang awalnya ada di dalam rumah orang tua saya, di mana saya juga nebeng tinggal. Baca, karena tentu saja ini buku untuk dibaca. Garuda, merujuk pada judul buku pertama yang saya tulis, "Air Mata Sang Garuda".
Sedikit gambaran, sejauh ini perpustakaan kami memang belum memiliki tempat yang cukup luas. Untuk sekarang bahkan perpustakaan mini kami masih bersebelahan dengan warung—yang sebelumnya bertempat di ruang tamu. Namun meski begitu, saya rasa itu tidak akan mengurangi keasyikan para pengunjung untuk memilih buku untuk kemudian dipinjam dan dibaca di tempat atau dibawa pulang.
Resiko dari meminjamkan buku tentu saja ketika buku dikembalikan pasti tekstur/fisik buku akan berubah. Lebih malangnya lagi buku lenyap tanpa kabar. Jadi saya, dan atas saran keluarga, membuat stempel dan buku daftar hadir serta pinjam. Agar disiplin pula kami sengaja memberikan sanksi.
Bagi siapa yang meminjam lebih dari 5-7 hari akan dikenai denda 1000 rupiah. Semua semata diberlakukan supaya buku bisa kembali dan terus berputar. Sebab koleksi kami masih sangat terbatas, diupayakan agar tidak terlalu lama dipinjam. Namun pada realitanya, kalau memang tak sanggup bayar pun saya tidak mewajibkan. Boleh silakan dikembalikan dan meminjam lagi.
Bagi teman-teman sekalian yang ingin berkunjung atau menghibahkan buku-buku bacaan, khususnya fiksi anak dan remaja, berikut alamat lengkap Rumah Baca Garuda:
Bagi teman-teman sekalian yang ingin berkunjung atau menghibahkan buku-buku bacaan, khususnya fiksi anak dan remaja, berikut alamat lengkap Rumah Baca Garuda:
Nama Perpus: Rumah Baca Garuda
Pemilik: Ade Ubaidil
Tgl Berdiri: 03 April 2014
Alamat: Jln. KH. Mabruk No.19 RT.07/RW.01 gang 10 Ds. Cibeber, Kec. Cibeber, Kota Cilegon, Banten 42423
Email: adeubaidil@yahoo.co.id
Website: www.quadraterz.com
Target pembaca sebenarnya beragam, hanya saja belakangan ini lebih didominasi oleh anak sekolah kira-kira berusia 15-20 tahun. Beberapa ada pembaca anak-anak dan ibu-ibu. Saya juga mau mengucapkan terima kasih pada siapa pun yang pernah terlibat dan membantu perpustakaan mini kami sejak berdiri sampai sekarang. Semoga saya dan pengelola lainnya (yakni Emak dan keluarga) tetap istiqomah.
Pemilik: Ade Ubaidil
Tgl Berdiri: 03 April 2014
Alamat: Jln. KH. Mabruk No.19 RT.07/RW.01 gang 10 Ds. Cibeber, Kec. Cibeber, Kota Cilegon, Banten 42423
Email: adeubaidil@yahoo.co.id
Website: www.quadraterz.com
Target pembaca sebenarnya beragam, hanya saja belakangan ini lebih didominasi oleh anak sekolah kira-kira berusia 15-20 tahun. Beberapa ada pembaca anak-anak dan ibu-ibu. Saya juga mau mengucapkan terima kasih pada siapa pun yang pernah terlibat dan membantu perpustakaan mini kami sejak berdiri sampai sekarang. Semoga saya dan pengelola lainnya (yakni Emak dan keluarga) tetap istiqomah.
Ttd,
Ade Ubaidil, tukang ketik~
