MENULISLAH!!!

June 23, 2013

Assalamu'alaikum wr.wb agan-agan dan sista semuanya ^^

kali ini saya akan memposting sebuah artikel yang mudah-mudahan bisa memberikan secercah manfaat dan mampu menginspirasi guna menggugah keinginan kita dalam menulis :) selamat membaca!


"Kamu pernah pacaran?"
"Belum,"
"Nah lho, kok bisa bikin cerita yang mengisahkan dua sejoli memadu kasih atau sepasang suami istri yang berbahagia, padahal kamu sendiri belum pernah melaluinya?"
***
Begitulah sekelebet percakapan yang mengusik alam imajiner saya. mungkin yang sedang saya tulis ini hanyalah opini saya pribadi. tidak sepaham pun tidak apa-apa.

Bisa di tarik kesimpulan dari percakapan di atas bahwa, penulis dan "bukan penulis" ada sidikit perbedaan. terserah itu pernah di alami langsung atau tidak, hebatnya seorang penulis bisa mendeskripsikan suatu kejadian begitu amat meyakinkan seolah-olah adalah sebuah kisah nyata, adapun jika memang benar nyata pasti akan lebih nampak kebenarannya dari setiap goresan penanya.

Apakah kita harus berpacaran dulu, demi
mendapatkan kisah yang nantinya real bisa kita tuangkan dalam sebuah cerita? tentu anda bisa menjawab itu sendiri tanpa sepihak dari pendapat saya. namun, menurut nalar saya, penulis adalah salah seorang seniman yang bisa membaca? nah lho, berarti yang bukan penulis tidak bisa membaca dong?
bukan berarti demikian, kembali saya argumentasikan, di sinilah letak kejeniusan seorang penulis.

Untuk menjadi seorang penulis profesional --walaupun saya masih penulis abal-abal-- membaca bukanlah hanya menikmati karya orang lain, dalam bentuk buku dan semacamnya. melainkan membaca di sini berarti sebuah kepekaan diri. seperti dalam membaca lingkungan, orang sekitar kita, bahkan alam jagat raya ini. seorang penulis mampu melihat dengan hatinya lalu bisa mengimplementasikannya dalam sebuah karya yang berupa tulisan. Ada benarnya jika pernyataan bahwa "untuk mendalami sebuah kisah, kita harus meriset langsung tempatnya/ berada dalam kejadian perkaranya, agar lebih mengena ceritanya!" tetapi menurut saya tidak selalu harus benar-benar dilakukan, layaknya pacaran contohnya, yang notabene diharamkan oleh hukum syariat agama Islam.

Merujuk dari statement tersebut, lalu bagaimana cara kita untuk mendeskripsikan sebuah cerita yang sebenarnya kita sendiri belum mengalaminya?

Mudah saja untuk memberikan sebuah jawaban. Pertama, kita di anugerahi alam pikiran oleh Allah SWT yang mampu berimajinasi tanpa batasan, apalagi hal kecil seperti pacaran misalnya, yang sudah sangat sering kita lihat di setiap acara-acara televisi yang  tanpa malu lagi mereka pertontonkannya. Kedua, kembali kepada kepekaan penulis itu sendiri, sejauh apa mereka mampu merekam setiap kejadian yang dialaminya/ dilihatnya hingga mampu meraciknya dengan bumbu-bumbu diksi yang melenakan menjadi sebuah hasil karya tulis yang luar biasa. dan itu adalah salah satu modal utama seorang penulis. percaya dengan alam imajinasinya.

Kesimpulannya, jangan dijadikan sebuah alasan seseorang untuk tidak menulis karena belum pernah mengalami hal yang dianggapnya bagus untuk di tulis. ide akan mengalir dengan sendirinya ketika kita mencoba menuangkannya. MENULISLAH!!! sekiranya begitulah yang sering di gadang-gadangkan oleh banyak penulis senior dan beberapa penulis hebat lainnya. mari saling berbagi melalui goresan pena yang menginspirasi.

Mudah-mudahan postingan saya kali ini bermanfaat untuk saya pribadi, umumnya untuk sobat dumay semuanya :)

selamat makan, dan selamat siang!


Salam senyum, salam semangat^^

FAM1198M, Cilegon.
Adeubaidil@yahoo.co.id

You Might Also Like

0 komentar