Pages

  • Home
  • Privacy
  • Sitemaps
  • Contact
  • About Me
facebook instagram twitter youtube

Quadraterz.com

    • My Book
    • Cerpen
    • Novel
    • Esai
    • Puisi
    • Buku Antologi
    • Ulasan
    • Media
    • [Self-Depression]
    • Rumah Baca Garuda

    Kunci suksesnya suatu acara atau kegiatan adalah komunikasi. Hal ini yang selalu saya sampaikan ke teman-teman khususnya anggota Risma di Cibeber. Kadang, sesuatu yang telihat rumit, kalau coba diurai satu per satu dan dibicarakan, ternyata tak sekusut itu.

    Masalah apa pun, kalau dihadapi bersama-sama, akan terasa mudah selama kita mau cari jalan keluar dan tidak menyerah. Percaya aja, usaha nggak pernah khianatin hasil. Dan apa yang kita tanam, akan kita tuai di kemudian hari.

    Salut sama anggota Risma Cibeber yang masih antusias bantu mensukseskan acara di antara kesibukan mereka masing-masing.

    Warga Cibeber selama acara Isra Miraj kemarin juga masih sangat support untuk kegiatan keagamaan di Cibeber. Buat saya pribadi ini adalah kebahagiaan.

    3 tahun menjabat sebagai Ketua Umum saya dapat banyak sekali pelajaran dan pengalaman. Waktu terus berjalan dan semuanya bertumbuh. Saya belajar membaca watak dan karakter setiap orang dan bagaimana cara merangkulnya.

    Dari para guru n senior baik saat masa di sekolah, kampus dan di kampung, mereka berbagi wawasan kalau sebagai penyelenggara selalu belajar menerima salah dan siap memperbaikinya.

    Jangan bawa perasaan. Sekalipun kita tidak bersalah, dan tidak melakukan kekeliruan, tapi cobalah legowo menerima kritik dan masukan. Kita sama-sama punya telinga, tapi tidak semua bisa "mendengar".

    Yang terpenting dari semua adalah inisiatif. Bagi saya, orang yang keren adalah yang punya sense dan inisiatif yang tinggi.

    Menjadi relawan saya belajar di Rumah Dunia, bagaimana mengabdikan hidup untuk masyarakat tanpa mengharapkan pamrih. Tapi kayak yang udah saya bilang, kebaikan selalu akan melahirkan kebaikan lain meski wujudnya berbeda.

    Bisa jadi lelahnya terasa sekarang, tapi percaya deh, nikmatnya bakal kerasa sebadan-badan nanti. Kuncinya tulus dan ikhlas. Istilahnya, kalau nggak bisa bantu materi paling nggak bisa bantu tenaga.

    Saya punya temen kecil namanya Fadli, saya pikir perlu saya sebut di thread random kali ini. Dia kalau bekerja buat masyarakat nggak pernah pilih-pilih. Itu yang belum bisa saya terapin, saya sangat moody, sekarepe dewek. Tapi si Fadli kalau udah kerja tulus saja. Karena dia rumusnya satu; menolong. Kalau ngga bisa materi ya tenaga.

    Inisiatif tinggi, ore pederan, nggak iri-irian, dia kerjain yang bisa dia kerjain aja, sendirian juga jalan, nggak butuh pujian nggak butuh balasan. Kadang saya yang kesel sendiri.

    Emang kalau kata pepatah, kan, seandainya nggak bisa jadi jembatan, jadilah jalan setapak. Walau nggak keliatan dan adanya di semak-semak tapi tetep memberi manfaat.

    Balasan Allah atas kebaikan kita nggak melulu soal materi. Kita masih sehat dan bisa bales whatsapp aja itu udah nikmat, lho. Matematika Allah itu beda dengan yang kita pelajari.

    Hidup kalau iri terus sama orang, nggak bakal ada habisnya. Fokus aja sama yang udah kita miliki dan bersyukur atas itu. Ini malem-malem kenapa ngelantur ke mana-mana.

    Point saya bikin thread ini sih pengen bilang terima kasih sama semua orang-orang baik yang ada di hidup saya. Apa yang ada di diri saya ini nggak terlepas dari lingkungan saya yang membentuk saya jadi kayak sekarang.

    Saya bersyukur lahir di kampung kecil ini. Banyak nilai kehidupan yang saya dapatkan. Saya ingin membahagiakan orang-orang tapi sugih kok sue amat ya kapan sugihe kite kien? Tapi, konon, membahagiakan orang nggak usah nunggu kaya, berabe kalau dikasih kaya malah lupa sama yang berjasa~

    Sehat terus Para Kiai, kasepuhan, tokoh masyarakat, dan tentu warga Cibeber. Mari jaga terus budaya dan warisan yang ada. Dukung dan support selalu remaja dan pemuda yang mau berbuat untuk kemajuan kampung tercinta ini~~


    _____________________________
    *)Fadli itu jomblo. Jadi silakan buat nong-nong dan para calon mertua, dijamin nggak bakal rugi dapat Fadli. Yang menyebalkan dari dia cuma satu; terlalu baik. Kan banyak tuh cewek nggak mau sama cowok yang terlalu baik 🤣

    Dia ngga butuh makan, cuma butuh rokok sama es tea jus satu teko setiap harinya. Teh sisri juga boleh.

    #endorstemen #StoryWA 🤭🤣

    Cilegon, 19 Maret 2021

    Continue Reading

    image by anandastoon.com

    Jam segini saya belum bisa tidur. Sedang dalam mode memikirkan banyak hal; tentang kepergian, tentang berita orang sakit, tentang patah hati, tentang konsep hidup, tentang waktu yang terasa cepat berlalu, tentang rencana masa depan, tentang segala hal yang butuh perhatian. Sementara mata sudah sayu, tapi isi kepala terus saja memaksa untuk berpikir.

    Segala keputusan kita terasa bukan lagi atas dasar keinginan pribadi. Banyak orang yang terlibat atau malah melibatkan diri tanpa saya minta; masuk terlalu dalam dan mengambil keputusan-keputusan tanpa kehendak saya. Ini soal tanggung jawab dengan diri sendiri, tapi kenapa terasa sulit sekali.
    Terlalu banyak hal ingin dilakukan. Entah dari mana saya mesti memulai sementara usia terus bertambah dan waktu tak pernah mau menunggu.
    Banyak hal belum selesai, beri saya waktu, Tuhan. Izinkan saya berbagi kebahagiaan kepada orang-orang yang saya sayangi. Jangan biarkan mereka pergi. Ini tahun berat sekali, banyak kematian yang mengejutkan datang kepada orang-orang yang dikira akan berusia panjang. Sementara kematian tak pernah memandang usia, jabatan, atau segalanya. Bila sudah waktunya, maka ia akan bekerja dengan sangat telaten.
    Banyak deretan buku minta dibaca. Setiap malam, saat saya memandangi rak buku, mereka seperti tengah memanggil saya untuk lekas dibaca, sementara saya hanya jadi penimbun buku yang taat tapi lalai dalam tugas sesungguhnya; menuntaskan membaca tubuh mereka.
    Saya meracau tak tentu. Jangan kesal membaca tulisan ini. Saya anggap ini bagian dari terapi, time release untuk membuat pikiran saya tenang dan tidak gaduh di jam-jam malam.
    Saya tak merencanakan semua, bahkan saya tak punya gagasan saat menulis ini. Saya hanya ingin menumpahkan semua yang ada di benak saya.
    Banyak hal ingin saya pelajari, dunia terlalu luas untuk pikiran saya yang sempit. Saya harus menjajal banyak hal agar merasa lebih hidup. Saya harus menemukan nilai dari setiap tindakan. Saya tak ingin menyesal di kemudian hari gara-gara tak melakukan sesuatu yang bisa dikerjakan hari ini.
    Menjadi manusia peragu dan manusia yang meragukan sesuatu adalah dua hal yang berbeda. Saya harus ada di yang kedua. Agar terus menjaga rasa penasaran akan sesuatu. Tapi kenapa harus "harus"? Bagaimana kalau saya tak ingin? Bahkan saat meragukan sesuatu saya ragu.
    Ini malam kenapa random sekali. Kepala saya berdenyut berkali-kali.

    Cilegon, 11 Maret 2021
    Continue Reading

    Saya baru saja membaca buku Paulo Coelho berjudul, “Seperti Sungai yang Mengalir”. Buku yang berisi tentang buah pikiran dan renungan penulisnya dalam kehidupan sehari-hari. Saya mendapatkan rekomendasi buku itu atas saran salah seorang relawan Rumah Dunia,
    Abdul Salam
    HS namanya. Namun bukan tentang ia yang bakalan jadi titik fokusnya, melainkan tempat ia dan relawan lain tinggal. Di
    Rumah Dunia
    -lah semua bermula.
    Pernah ada percakapan saya dengan salah seorang relawan lainnya. Sesekali ia berujar bahwa selama ia mengikuti Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) yang dipimpin oleh Gol A Gong secara langsung, selalu saja beliau menyampaikan materi yang itu-itu saja. Bahkan ketika ia sudah menjadi alumni #KMRD. Saya tidak menyangkal, memang benar adanya—meskipun tak melulu sama. Saya pun mengakui itu. Tetapi, barangkali ada yang terlewat atau tidak ia perhatikan. Baik Mas Gong, Kang Toto St Radik, Kang Firman, Bu Tias juga relawan lainnya, setiap kali mereka berkisah dan berbagi, ada energi yang sedang disalurkan. Saya menyebutnya Energi Rumah Dunia.

    Kembali soal Coelho tadi, saya mendapatkan sebuah kisah di salah satu bab dalam bukunya. Kurang lebih begini:

    Ada seorang jemaat gereja bernama Juan yang merasa jenuh dengan isi khotbah sang pastornya lantaran mengkhotbahkan hal-hal yang sama. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk tidak datang lagi ke gereja untuk Kebaktian di Hari Minggu.
    Sekitar dua bulan kemudian, sang pastor mengunjungi rumahnya. Juan mengira kalau sang pastor akan membujuknya. Rupanya tidak, si pastor hanya diam saja untuk beberapa menit sambil terus menatap perapian ditemani Juan. Hingga akhirnya ia bangkit berdiri, mengambil sepotong kayu yang belum terbakar, dan menyingkirkan sebongkah arang dari api. Karena tidak mendapatkan panas yang cukup untuk tetap menyala, akhirnya arang itu pun dingin. Juan buru-buru memasukkan arang itu kembali ke tengah perapian.
    Usai itu si pastor izin pamit, “selamat malam,” katanya.
    Juan baru menyadari sesuatu. Ia pun mengatakan terima kasih disambung kalimat, “seberapa terang pun sepotong arang yang terbakar, dia akan padam dengan cepat kalau dijauhkan dari api. Seberapa pun cerdasnya seseorang, dia akan segera kehilangan kehangatannya dan bara apinya, kalau dia menjauhkan diri dari sesama manusia.”
    Dan..., begitulah Rumah Dunia.

    Terlepas dari segalanya, energi Rumah Dunia-lah yang terpenting. Yang barangkali tidak bisa diperoleh dari tempat lain. Di sini saya bukan hanya belajar menulis, tetapi juga belajar “hidup” dan melihat sekaligus memaknai kehidupan—bisa pula mengenal karakter orang yang beragam. Ketika loyo dan hilang semangat menulis, RD-lah yang berhasil mengembalikannya. Sehari saja dalam seminggu tidak ke RD, saya merasa seperti ada yang kurang dan hilang.
    Ini rahasia kita saja, ya. Di Rumah Dunia seperti ada aura tak kasat mata, lho. Datang ke sana dan diam saja, misal, kita seperti mendapatkan energi yang luar biasa. Apalagi kalau sampai gabung diskusi dan cekakak-cekikik. Buat saya, nggak tahu kenapa, Rumah Dunia adalah Rumahnya Dunia. Rumah yang nyaman dan tidak pernah ada intervensi apa pun. Kita bebas menjadi diri kita sendiri, tak perlu mengikuti apa dan siapa yang kita sendiri tidak menginginkannya.
    Selama kau punya mimpi, cita-cita dan semangat berkarya, Rumah Dunia selalu berterima, sekalipun ada yang setelah sukses jadi lupa diri. Rumah Dunia tetap legowo, ia biarkan yang pergi karena memang sudah seharusnya pergi. Kalaupun ingin kembali, gerbangnya selalu terbuka. Kalaupun tidak balik lagi, doakan saja semoga ia tidak tersesat di luar sana.
    Intinya, sih, Dirgahayu RD. Semoga bisa terus berjalan dan berdiri kokoh. Bukan hanya berhenti di usia ke-19, tetapi bisa sampai ratusan hingga jutaan tahun cahaya. *halah
    :v
    Sehat-sehat selalu untuk semua relawan, pendiri, para guru dan orang-orang terbaik yang open-minded di Rumah Dunia. Tahun 2013 saya bergabung, tetapi rasanya sudah lama betul saya mengenalmu. Usia kita beda tipis 
    Komunitas Rumah Dunia
    , mari tumbuh dan dewasa bersama~

    Terima kasih, maaf selalu merepotkan. Muehehe....
    Ade Ubaidil
    ,
    Alumnus #KMRD23.
    #hbdrumahdunia19
    #19thrumahdunia
    #rumahdunia
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Telah Terbit!


    Photo Profile

    Novel Adaptasi: YUNI

    (GPU | 174 halaman | Rp. 63.000)

    [PRE-ORDER]

    Pengunjung

    About me

    Photo Profile
    Ade Ubaidil, Pengarang, Cilegon-Banten.

    Pria ambivert, random dan moody. Gemar membaca buku dan berpetualang. Bermimpi bisa selfie bareng helikopter pribadinya. Read More

    Telah Terbit!


    Photo Profile

    Kumpulan Cerpen: Apa yang Kita Bicarakan di Usia 26?

    (Epigraf | 164 halaman | Rp. 50.000)

    [PESAN]

    Bedah Buku Dee Lestari

    Bedah Buku Dee Lestari

    bedah buku #sbtml

    bedah buku #sbtml
    Bedah Buku di SMK Wikrama, Bogor pada: 23 April 2018

    Workshop & Seminar

    Workshop & Seminar

    Popular Posts

    • [RESENSI] NOVEL: HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO (GPU, 2015)
    • Musim Layang-Layang (Pasanggarahan.com, 30 Oktober 2015)
    • [MY PROFILE] Terjerembap di Dunia Literasi: Lahan untuk Memerdekakan Pikiran (Utusan Borneo-Malaysia, 13 Desember 2015)

    Blog Archive

    • ►  2012 (5)
      • ►  October (3)
      • ►  December (2)
    • ►  2013 (41)
      • ►  January (1)
      • ►  March (5)
      • ►  April (4)
      • ►  May (1)
      • ►  June (2)
      • ►  August (1)
      • ►  September (3)
      • ►  October (3)
      • ►  November (16)
      • ►  December (5)
    • ►  2014 (20)
      • ►  January (2)
      • ►  April (3)
      • ►  May (1)
      • ►  June (2)
      • ►  July (1)
      • ►  September (1)
      • ►  November (6)
      • ►  December (4)
    • ►  2015 (21)
      • ►  February (5)
      • ►  March (2)
      • ►  April (3)
      • ►  June (1)
      • ►  August (1)
      • ►  September (5)
      • ►  October (2)
      • ►  November (1)
      • ►  December (1)
    • ►  2016 (31)
      • ►  January (2)
      • ►  February (1)
      • ►  April (2)
      • ►  May (4)
      • ►  June (1)
      • ►  July (2)
      • ►  August (5)
      • ►  September (4)
      • ►  October (5)
      • ►  November (2)
      • ►  December (3)
    • ►  2017 (41)
      • ►  January (4)
      • ►  February (3)
      • ►  March (8)
      • ►  April (3)
      • ►  May (2)
      • ►  June (8)
      • ►  July (1)
      • ►  August (2)
      • ►  September (3)
      • ►  November (4)
      • ►  December (3)
    • ►  2018 (24)
      • ►  January (3)
      • ►  February (2)
      • ►  March (3)
      • ►  April (3)
      • ►  May (2)
      • ►  July (1)
      • ►  August (1)
      • ►  September (1)
      • ►  October (2)
      • ►  November (4)
      • ►  December (2)
    • ►  2019 (16)
      • ►  February (1)
      • ►  March (3)
      • ►  May (2)
      • ►  July (3)
      • ►  August (2)
      • ►  September (2)
      • ►  October (2)
      • ►  November (1)
    • ►  2020 (14)
      • ►  January (1)
      • ►  February (1)
      • ►  March (2)
      • ►  April (1)
      • ►  May (2)
      • ►  June (1)
      • ►  August (1)
      • ►  September (1)
      • ►  October (1)
      • ►  November (1)
      • ►  December (2)
    • ▼  2021 (15)
      • ►  February (1)
      • ▼  March (3)
        • [Catatan] Energi Rumah Dunia
        • [Self-Depression] Waktu Terlalu Cepat Berlalu
        • [Catatan] 3 Tahun Jadi Ketua Umum: Pentingnya Komu...
      • ►  April (1)
      • ►  May (1)
      • ►  June (1)
      • ►  July (1)
      • ►  August (3)
      • ►  September (1)
      • ►  October (2)
      • ►  December (1)
    • ►  2022 (30)
      • ►  January (2)
      • ►  February (1)
      • ►  May (3)
      • ►  June (5)
      • ►  July (1)
      • ►  August (4)
      • ►  September (3)
      • ►  October (2)
      • ►  November (2)
      • ►  December (7)
    • ►  2023 (5)
      • ►  January (4)
      • ►  February (1)

    Followers

    youtube facebook Twitter instagram google plus linkedIn

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top