[Ulasan Film] Ghost Writer 2: Komedi yang Pas Namun Drama yang Kehilangan Chemisrty

December 08, 2022

poster by Starvision Plus
Score: 7/10.

Setelah sukses di film Ghost Writer 1 yang ditulis dan disutradarai oleh Bene Dion, Starvision Plus kembali memproduksi GW 2 dengan menggaet penulis dan sutradara baru, Muhadkly Acho. Bene Dion dan Ernest Prakasa kali ini bertindak sebagai produser kreatifnya.

Sejujurnya, saya lebih suka GW 1 karena ditulis dengan porsi yang pas antara komedi dan dramanya. Di GW 2 terlalu banyak unsur komedi dan saat masuk ke scene drama, terasa ada sentuhan yang kurang, baik soal pengadeganan dan chemistry antar pemain. Berasa nanggung aja gitu.

Dan, yang kedua ini kehilangan esensi dari "penulis hantu" itu sendiri. Vino (Deva) di sini hanya bertindak sebagai editor berbeda dengan Galih (Ge Pamungkas) di GW 1.

Isu yang diangkat cukup berat dan sensitif, yakni tentang human trafficing/penjualan organ tubuh manusia. Sayangnya, kurang digarap terlalu dalam karena memang pendekatan filmnya sejak awal begitu ringan cerita sehari-hari, saat di bawa ke isu itu berasa timpang.

Satu hal yang saya senangi adalah kemunculan cameo Djenar Maesa Ayu sebagai Kirana Widuri, seorang penulis senior yang bukunya best seller. Terlebih scene ketika Naya (Tatjana Saphira) merasa rendah diri saat Kirana mengajaknya menulis karya kolaborasi.

"Saya cuma penulis novel pop horor, beda sama Mbak Kirana yang menulis sastra serius dan berbobot," kata Naya menunduk.

"Karya yang berbobot itu adalah karya yang bisa menggugah perasaan dan pikiran pembacanya. Jadi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengkomunikasikan karya itu. Sebagus apapun estetikanya, tetapi kalau kita tidak bisa mengkomunikasikan dengan baik, percuma, kan? Sastra adalah karya seni, dan seni sejatinya tidak bisa diadu. Semua sama mulianya, semua sama terhormatnya."

Jawaban Kirana sangat bijak bestari sebagai sastrawan senior—berbeda jauh dengan keadaan dunia kesusastraan kita. *cmiiw*

Secara keseluruhan, film ini masih cukup menghibur, dengan porsi komedi yang pas dan tidak membosankan.

Cilegon, 08 Desember 2022

You Might Also Like

0 komentar