Lomba Menulis Cerpen total hadiah Rp. 92 Juta

March 29, 2013


Lomba Menulis Cerita Remaja (LMCR-2013)

Lebih Berbobot, Lebih Bergengsi, Lebih Banyak Pemenangnya
Berhadiah Total Rp 92 Juta

Persyaratan Lomba
  1. Lomba terbuka bagi pelajar (Kategori A: Pelajar SLTP; Kategori B: Pelajar SLTA), mahasiswa, penulis/pengarang dan umum (Kategori C), warga  Indonesia  di Tanah Air maupun yang bermukim  di Luar Negeri.
  2. Lomba dibuka 1 April 2013 dan ditutup 25 September  2013 (Stempel Pos/Jasa Kurir).
  3. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang benar,  indah (literer) dan  komunikatif.
  4. Naskah yang dilombakan karya asli (bukan jiplakan, terjemahan atau saduran), belum pernah dipublikasi dalam bentuk apa pun dan tidak sedang disertakan lomba serupa.
  5. Tema Cerita: "Dunia remaja dan segala aspek rona kehidupannya (cinta, harapan, kepedihan, perjuangan, kekecewaan, perjuangan hidup dan pencerahan)".
  6. Panjang naskah  5 – 10 halaman A4,  1,5 spasi  Times New Roman 12 Font,  2 (dua) rangkap, dilampiri foto copy identitas KTP/Kartu Pelajar/Paspor/SIM/Kartu Keluarga (Pilih salah satu) dan foto pose bebas serta file naskah cerpen yang dilombakan dalam CD/DVD.
  7. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) judul. Perjudul dilampiri struk/bon asli pembelian produk PT  Rohto Laboratories Indonesia (jenis produk apa saja, bebas memilih) – klik www.rohto.co.id.
  8. Naskah  dikirim ke Sekretariat LMCR: Jalan Gunung Pancar No.25 Bukit Golf Hijau Sentul City Bogor 16810, dalam amplop tertutup dilampiri persyaratan Butir 6 dan 7, tulis keterangan Kategori-nya A, B atau C di bagian kanan atas amplop.
  9. Naskah yang dilombakan menjadi milik penyelenggara, hakcipta pada pengarang.
  10. Pemenang diumumkan 26 Oktober 2013.
  11. Daftar Pemenang dan Hadiah sebagai berikut:
  • Kategori A: Pemenang 1:  Rohto-Mentholatum Golden Award + Uang Tunai Rp 4.000.000,-; Pemenang 2: Piagam Rohto-Mentholatum + Uang Tunai Rp 3.000.000; Pemenang 3: Piagam Rohto-Mentholatum + Uang Tunai Rp 2.000.000,- ; 10 Pemenang Harapan, masing-masing memperoleh: Piagam Rohto-Mentholatum + Uang Tunai Rp 500.000,- dan Pemenang 25 Karya Favorit – Piagam Rohto-Mentholatum.
  • Kategori B: Pemenang  1:  Rohto-Mentholatum Golden Award + Uang Tunai Rp 5.000.000,-; Pemenang 2: Piagam Rohto-Mentholatum + Uang Tunai Rp 4.000.000,-; Pemenang 3: Piagam Rohto-Mentholatum + Uang Tunai Rp 3.000.000 dan 8 Pemenang Harapan, masing-masing memperoleh Piagam Rohto Mentholatum + Uang Tunai Rp 500.000,- dan Pemenang 60 Karya Favori: Piagam Rohto-Mentholatum.
  • Kategori C: Pemenang  1:  Rohto-Mentholatum Golden Award + Uang Tunai 7.000.000,- ; Pemenang 2:  Piagam Mentholatum + Uang Tunai Rp 6.000.000,-; Pemenang 3: Piagam Rohto-Mentholatum + Uang Tunai 4000.000,-; 8 Pemenang Harapan masing-masing memperoleh: Piagam Rohto-Mentholatum + Uang Rp 750.000,- dan 150 Pemenang Karya Favorit:  Piagam Rohto-Mentholatum.
  • Penghargaan Khusus: Pemenang Cerpen Berbahasa  Terliris Kategori B mendapat Piagam Rohto-Mentholatum + Uang Tunai Rp 1.000.000,- dan Pemenang Cerpen Berbahasa Terliris Kategori C mendapat Piagam Rohto-Mentholatum + uang Tunai Rp 1.500.000,-.
  • Seluruh Pemenang mendapat hadiah Antologi Cerpen  LMCR-2013.
  • Pajak hadiah ditanggung PT Rohto Laboratories Indonesia.
  • Nama Para pemenang dapat diakses di: www.rohto.co.id, www.rayakultura.net dan Facebook: www.facebook.com/#!/groups/4598847( Grup Diskusi: Puisi, Cerpen dan Novel.
20 Cerita Pendek Terbaik Diterbitkan sebagai Antologi  LMCR

www.rayakultura.net dan Facebook: www.facebook.com/#!/groups/4598847( Grup Diskusi: Puisi, Cerpen dan Novel



Jakarta, 13 Maret 2013

Ketua Pelaksana LMCR-2013

Dra. Naning Pranoto, MA

sumber:

http://www.rayakultura.net/lomba-menulis-cerita-remaja-lmcr-2013-berhadiah-total-rp-92-juta/

* Sedikit penjelasan tentang cerpen liris:

Cerita Pendek Berbahasa Liris


Pengantar Diskusi Cerpen MUSIM KESUNYIAN (Pemenang 1 LMCR 2011) karya Ai El Afif

Oleh Naning Pranoto



Kata lain dari Cerita Pendek atau Cerpen Liris adalah, cerpen yang ditulis dengan pilihan diksi puitis. Polanya seperti karya-karya Shakespeare, yang diilhami oleh tulisan Aristoteles dalam karyanya yang berjudul Poetics. Karya ini menjadi acuan para penyair dan drawaman Barat dalam menulis puisi. Kemudian, dikembangkan untuk menulis prosa yang termasuk dalam aliran romantisme.



Ciri-ciri cerpen liris antara lain ditulis dengan diksi pilihan yang puitis, deskripsi retoris (pelukisan yang penuh daya tarik) dan narasi yang tidak bertele-tele. Karena, cerpen liris kalimatnya tidak panjang, sangat tertata. Diksi puitis tidak harus memilih kata-kata yang ‘berbunga-bunga’ dan bombastis. Melainkan, kata-kata yang memiliki kekuatan yang menggugah emosi, tidak mengekspresikan kekejaman (jika tentang kekejaman menggunakan metafora) dan alur cerita mengalir.



William Wordsworth, sastrawan Inggris, merupakan salah seorang dari pelopor aliran sastra romantisme. Antara lain iya mengatakan, “Karya puitis sungguh menyentuh jiwa dan tidak membosankan.” Ia belajar tentang karya sastra liris sejak kanak-kanak, aats tuntunan ayahnya yang mengagumi Sastra Yunani Klasik.

Cerpen liris yang ditulis dengan diksi bombastis dan klise, disebut sebagai kategori ‘sastra ungu’. Untuk menghindarinya, sebelum menulis pahami dulu diksi yang akan digunakan untuk menulis. Kuncinya, cerpen liris lebih menggugah emosi pembaca dibandingkan dengan cerpen yang ditulis dengan bahasa nonliterer. Untuk menggugah emosi pembaca, berdasarkan teori Aristoteles setiap pengarang atau penyair perlu tahu makna retorika, metafora, ironi dan kiasan dalam memilih ‘nafas’ kata. Kemudian, kata dirangkai berlandaskan sintaksis.

Selamat berkarya.



Catatan:

Jika tulisan ini dishare atau dijadikan sumber tulisan harap menyebut sumbernya: Naning Pranoto.



sumber:http://www.rayakultura.net/cerita-pendek-berbahasa-liris/


Description: https://m-static.ak.fbcdn.net/rsrc.php/v2/y4/r/-PAXP-deijE.gif










You Might Also Like

4 komentar